Public Opinion

Pengemasan Promosi Acara ala Heartcorner Pada Poster “Gelora Indie Berjaya”

Kedatangan Muchos Libre dan The Battle Beats adalah untuk yang pertama kalinya di kota Satria. Kedua band tersebut sedang mengadakan kolaborasi tur sekitaran Pulau Jawa yang bertajuk Rocking Rampage Tour. Purwokerto menjadi salah satu destinasi dari tur setelah Semarang, Solo dan Jogja. Melalui Heartcorner sebagai penyelenggara acara di Purwokerto, tur Rocking Rampage Tour juga dimeriahkan oleh beberapa musisi lokal asal Purwokerto seperti Sadstory On Sunday, SURN, dan Reumina. Dalam mensiasati dan mengakali supaya acara tersebut dapat dinikmati oleh kawula muda khsusunya pecinta rock n roll, Heartcorner memiliki beberapa cara untuk memikat penonton, salah satunya ialah menggunakan poster di media sosial. Poster merupakan sebuah alat yang masih digunakan sebagai media atau sarana untuk mempromosikan suatu acara atau sebuah brand. Biasanya poster memuat unsur-unsur visual seperti gambar, warna, garis, dan tulisan-tulisan untuk menarik perhatian bagi siapapun yang melihatnya.

Read More »

Martini yang Inkompeten, Kita yang Lebih Inkompeten

Bagi orang yang terbiasa dengan keseharian mengamati lalu lalang jalan Purwokerto, ia mungkin tidak asing dengan sesosok perempuan berdandan menor, berbaju dengan paduan warna yang mencolok, dan selembar map. Tak hanya berjalan mengarungi ribuan kilometer jalan protokol di Purwokerto, Ia juga berjalan melintasi zaman dan waktu. Katanya namanya Martini. Belum tentu juga. Tidak ada yang pernah mencari tahu siapa sebenarnya dia. Minimal dari identitas resminya. Yang banyak beredar hanya mistifikasi tentangnya: seorang imortal, seorang gila, atau seorang-seorang lain yang timbul dari asumsi-asumsi ngawur. Suatu hari entah karena ingin meruntuhkan mistifikasi-mistifikasi tersebut atau karena hal lain, saya memutuskan untuk menyempatkan diri, mencari, dan mengunjungi tempatnya tinggal bersama rekan saya Rizky Hardianscore. Sebelumnya kami tidak tahu pasti di mana ia tinggal. Dengan

Read More »

Ibu, Aku Tidak Ingin Gagal Mencintaimu

“Allah dulu, Allah lagi, Allah terus” begitu kata Ibu dalam setiap perbincangan kita. Kata yang sering kali aku jadikan bahan bercandaan dalam setiap obrolan bersama kawan-kawan. Ibu sempat panik ketika aku ceritakan bahwa Tuhan adalah bahan bercandaan yang paling sering aku lakukan. Sampai pada akhirnya, Ibu pun mengerti kenapa aku selalu tertawa ketika dia mengatakan itu. Tidak, aku tidak membenci Tuhan. aku hanya tidak suka membicarakan Tuhan sebagai sesuatu yang eksis melalui representasi manusia.aku tidak suka menggunakan Tuhan sebagai bentuk afirmasi atas tindakan kita. Tidak cukup sulit untuk mengakui bahwa segala hal atas tindakan kita adalah pilihan sadar yang berkonsekuensi pada dunia materiil. Wise?, no, I simply learned to think. Seperti kata John Leonard, “it takes a long time to

Read More »

Kita Baik-Baik Saja untuk Merasa Tidak Baik-Baik Saja

Prolog Memasuki bulan September 2020, terhitung sudah lebih dari satu semester kita sebagai warga negara Indonesia hidup dalam kondisi pandemi. Selain menguras keuangan, kondisi pandemi ini juga menguras energi dan perasaan. Saya pernah menuliskan sebagian kecil dampak pandemi pada ruang lingkup pekerjaan pada bulan April 2020 lalu di laman ini. Tercatat hingga pertengahan bulan April jumlah pasien positif covid-19 sebanyak 10 orang menurut data pemerintah daerah. Sebuah jumlah yang bisa dibilang sedikit jika dibandingkan dengan ibukota yang sudah menginjak angka ribuan pada waktu yang sama. Meski dibilang minim, gejolak kepanikan masyarakat Purwokerto akan munculnya kasus positif tersebut sangat berasa dan berujung pada langkah lockdown mandiri yang dilakukan oleh beberapa wilayah, seperti salah satunya daerah saya sendiri di Purwokerto Selatan. Akses

Read More »

Bagaimana Orang-Orang di Sekitar Komunitas Kami Menghabiskan Masa Pandeni

Kami mencoba membuka ruang bagi para slurd sekalian untuk ikut berkeluh kesah. Beberapa tulisan telah masuk ke dalam kamar redaksi kami. Menarik, karena kami menerima tulisan dari berbagai macam latar belakang pekerjaan. Memang tidak bisa disangkal, bahwa kita semua tidak siap menghadapi wabah yang tidak hanya menyerang kesehatan tetapi juga secara sistemik mulai menjalar ke syaraf-syaraf mental kita semua. Sekaligus untuk yang pertama kalinya, kita berpuasa dengan membatasi diri dari lingkungan sekitar. Sore hari menjadi berbeda karena kita bahkan tidak bisa menikmati ngabuburit seperti masa puasa sebelumnya. Sekadar untuk beli takjil, kita bisa berpikir berkali-kali untuk memutuskan keluar rumah. Aksioma tentang setan yang dipenjara pada bulan puasa pun menjadi bahan bercandaan. “Ternyata bukan setan penyebab dunia ini rusak, kitalah yang

Read More »

Permintaan Maaf Saya Kepada Staf Khusus Milenial

Terima kasih sebelumnya kepada staff khusus milenial yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengisi waktu luang dengan membuat tulisan ini. Mungkin sudah banyak orang melontarkan tulisan kepada kalian. Jadi izinkan saya menambah satu tulisan lagi. Pertama, respon saya muncul karena beberapa kali membaca pemberitaan yang cukup santer tentang bagaimana kalian bekerja. Merepresentasikan diri sebagai bagian dari golongan milenial yang sedang turut memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara jelas patut untuk dipertanyakan. Sepanjang Indonesia berdiri persoalan representasi adalah bagian yang sering menjadi pertanyaan. Karena bahkan saya sendiri sangat meragukan sistem representasi sejak saya mulai memiliki hak pilih dan mampu membaca. Tentunya, tidak perlu merasa mewah hanya karena membaca buku tebal seperti yang dikatakan oleh Budiman Sujatmiko. Biasa bae, karena saya

Read More »

Perempuan Perempuan yang Duduk Sendiri: Sebuah Ulasan Pendek

Memberikan ulasan pada buku antologi puisi merupakan hal yang baru bagi saya secara pribadi. Ragangan puisi memang terlihat pendek, tidak sepanjang dan memakan waktu yang lama untuk menghabiskan teks nya seperti novel. Namun seperti pada definisi awal puisi yang saya pahami bahwa justru sejatinya mereka adalah narasi yang dipersempit dan dipadatkan. Dengan memadatkan sebuah narasi dan ide panjang dan luas ini justru akan menambah potensi multitafsir yang hadir di kepala pembaca. “Perempuan-perempuan yang Duduk Sendiri” menjadi pengalaman pemahaman kontemplatif bagi saya untuk melakukan ulasan terhadap karya sastra dalam bentuk puisi dari sisi kritik sastra maupun kritik tlonyoran a la bocah skena (Skenane). Buku ini merupakan cetakan pertama dari penerbit indie Djelajah Pustaka Yogyakarta yang diterbitkan pada bulan juli 2019 yang dikurasi oleh tiga pengarang wanita

Read More »

Gentrifikasi dan Hantu-Hantu Baru di Pabuwaran

Sepanjang hayatnya, Sono tinggal di tanah warisan orang tuanya. Ia tidak hanya tinggal, namun juga bekerja di cucian bus dan truk di sana yang merupakan usaha keluarga besarnya. Dalam waktu selama itu, ia bersentuhan dengan segala sesuatu yang hidup di sekitarnya. Mulai dari manusia yang datang dan pergi melalui cucian, hantu-hantu yang tinggal di sebuah kuburan di belakang cucian, sampai hantu-hantu jenis baru yang muncul di sekitar tempat tinggalnya melalui proses yang sama sekali tidak pernah ia ketahui namanya: Gentrifikasi. Kisah-Kisah Hantu Lama Menyusur ke arah utara sebuah jalan besar yang dinamai dengan nama seorang Haji, akan ditemukan pertigaan yang ditandai dengan bangun segitiga. Bangun tersebut sama sekali bukan bekas markas Alien. Juga bukan simbol bahwa masyarakat setempat menganut sekte

Read More »

Seberapa Bebas Kita Sebenarnya (3-Bersambung)

Tak Ada Beda, Karena Mencintai dan Mengimani Sama Sesaknya Tulisan ini adalah kerinduanku atasmu. Sahabat lamaku, yang juga membesarkanku dengan penuh peluh, kasih dan cinta. Kita memang tidak banyak bicara, tetapi setiap apa yang kita bicarakan selalu lekat dalam ingatanku. Tentang cinta, tentang mati, tentang hidup, tentang kerja, tentang menghantam prosa langitan dan Tuhan. Aku belajar darimu tentang kerelaan. Sengaja tidak pergi ke gereja karena ada hati yang perlu dijaga. Seisi rumah kita memang tidak tahu, kau pernah menangis pilu dihadapanku. Hanya kita berdua saat itu. Saat itu pula kau mengizinkan aku untuk mengejar cita dan baktiku pada telapak yang bersurga. Dalam setiap doa, aku hanya berharap bahwa Tuhan menyampaikan isi hatiku kepadamu. Meskipun kita telah berbeda jalan dan kepercayaan.

Read More »

Bagaimana Saya Memandang Aksi Demonstrasi Senin Hingga Saat Ini

Beberapa waktu terakhir ini, gelombang demonstrasi terus terjadi. Hal ini dipicu lantaran Pemerintah dan DPR RI tengah berusaha melakukan percepatan kerja mereka. Seolah-olah terbangun dari tidurnya, DPR RI melakukan kegiatan sistem kebut semalam dalam pengerjaan RUU KPK, RUU KUHP beserta 74 RUU lainnya. Namun, RUU KPK dan RUU KUHP menjadi pemicu gelombang besar aksi demonstrasi yang masih berlangsung hingga 24 September 2019, malam hari ini. Saya melihat terdapat beberapa fenomena menarik dari gelombang aksi belakangan ini. Saya menyoroti beberapa poster yang berbunyi “tititku diatur negara”, “Pap tete bukan urusanmu”, “Kentu di bui, korupsi di cuti”, “Selangkangan bukan urusan pemerintah”, serta banyak poster dengan tema serupa. Hal tersebut sebelumnya sangat tabu dibicarakan dalam ruang publik. Menurut KUHP saat ini, perbuatan zina

Read More »

Pengemasan Promosi Acara ala Heartcorner Pada Poster “Gelora Indie Berjaya”

Kedatangan Muchos Libre dan The Battle Beats adalah untuk yang pertama kalinya di kota Satria. Kedua band tersebut sedang mengadakan kolaborasi tur sekitaran Pulau Jawa yang bertajuk Rocking Rampage Tour. Purwokerto menjadi salah satu destinasi dari tur setelah Semarang, Solo dan Jogja. Melalui Heartcorner sebagai penyelenggara acara di Purwokerto, tur Rocking Rampage Tour juga dimeriahkan oleh beberapa musisi

Read More »

Martini yang Inkompeten, Kita yang Lebih Inkompeten

Bagi orang yang terbiasa dengan keseharian mengamati lalu lalang jalan Purwokerto, ia mungkin tidak asing dengan sesosok perempuan berdandan menor, berbaju dengan paduan warna yang mencolok, dan selembar map. Tak hanya berjalan mengarungi ribuan kilometer jalan protokol di Purwokerto, Ia juga berjalan melintasi zaman dan waktu. Katanya namanya Martini. Belum

Read More »

Ibu, Aku Tidak Ingin Gagal Mencintaimu

“Allah dulu, Allah lagi, Allah terus” begitu kata Ibu dalam setiap perbincangan kita. Kata yang sering kali aku jadikan bahan bercandaan dalam setiap obrolan bersama kawan-kawan. Ibu sempat panik ketika aku ceritakan bahwa Tuhan adalah bahan bercandaan yang paling sering aku lakukan. Sampai pada akhirnya, Ibu pun mengerti kenapa aku

Read More »

Kita Baik-Baik Saja untuk Merasa Tidak Baik-Baik Saja

Prolog Memasuki bulan September 2020, terhitung sudah lebih dari satu semester kita sebagai warga negara Indonesia hidup dalam kondisi pandemi. Selain menguras keuangan, kondisi pandemi ini juga menguras energi dan perasaan. Saya pernah menuliskan sebagian kecil dampak pandemi pada ruang lingkup pekerjaan pada bulan April 2020 lalu di laman ini.

Read More »

Permintaan Maaf Saya Kepada Staf Khusus Milenial

Terima kasih sebelumnya kepada staff khusus milenial yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengisi waktu luang dengan membuat tulisan ini. Mungkin sudah banyak orang melontarkan tulisan kepada kalian. Jadi izinkan saya menambah satu tulisan lagi. Pertama, respon saya muncul karena beberapa kali membaca pemberitaan yang cukup santer tentang bagaimana

Read More »

Perempuan Perempuan yang Duduk Sendiri: Sebuah Ulasan Pendek

Memberikan ulasan pada buku antologi puisi merupakan hal yang baru bagi saya secara pribadi. Ragangan puisi memang terlihat pendek, tidak sepanjang dan memakan waktu yang lama untuk menghabiskan teks nya seperti novel. Namun seperti pada definisi awal puisi yang saya pahami bahwa justru sejatinya mereka adalah narasi yang dipersempit dan

Read More »

Gentrifikasi dan Hantu-Hantu Baru di Pabuwaran

Sepanjang hayatnya, Sono tinggal di tanah warisan orang tuanya. Ia tidak hanya tinggal, namun juga bekerja di cucian bus dan truk di sana yang merupakan usaha keluarga besarnya. Dalam waktu selama itu, ia bersentuhan dengan segala sesuatu yang hidup di sekitarnya. Mulai dari manusia yang datang dan pergi melalui cucian,

Read More »

Seberapa Bebas Kita Sebenarnya (3-Bersambung)

Tak Ada Beda, Karena Mencintai dan Mengimani Sama Sesaknya Tulisan ini adalah kerinduanku atasmu. Sahabat lamaku, yang juga membesarkanku dengan penuh peluh, kasih dan cinta. Kita memang tidak banyak bicara, tetapi setiap apa yang kita bicarakan selalu lekat dalam ingatanku. Tentang cinta, tentang mati, tentang hidup, tentang kerja, tentang menghantam

Read More »

Bagaimana Saya Memandang Aksi Demonstrasi Senin Hingga Saat Ini

Beberapa waktu terakhir ini, gelombang demonstrasi terus terjadi. Hal ini dipicu lantaran Pemerintah dan DPR RI tengah berusaha melakukan percepatan kerja mereka. Seolah-olah terbangun dari tidurnya, DPR RI melakukan kegiatan sistem kebut semalam dalam pengerjaan RUU KPK, RUU KUHP beserta 74 RUU lainnya. Namun, RUU KPK dan RUU KUHP menjadi

Read More »