
Martini yang Inkompeten, Kita yang Lebih Inkompeten
Bagi orang yang terbiasa dengan keseharian mengamati lalu lalang jalan Purwokerto, ia mungkin tidak asing dengan sesosok perempuan berdandan menor, berbaju dengan paduan warna yang mencolok, dan selembar map. Tak hanya berjalan mengarungi ribuan kilometer jalan protokol di Purwokerto, Ia juga berjalan melintasi zaman dan waktu. Katanya namanya Martini. Belum tentu juga. Tidak ada yang pernah mencari tahu siapa sebenarnya dia. Minimal dari identitas resminya. Yang banyak beredar hanya mistifikasi tentangnya: seorang imortal, seorang gila, atau seorang-seorang lain yang timbul dari asumsi-asumsi ngawur. Suatu hari entah karena ingin meruntuhkan mistifikasi-mistifikasi tersebut atau karena hal lain, saya memutuskan untuk menyempatkan diri, mencari, dan mengunjungi tempatnya tinggal bersama rekan saya Rizky Hardianscore. Sebelumnya kami tidak tahu pasti di mana ia tinggal. Dengan