Sun and Moon, kuintet rock alternatif asal Jakarta yang beranggotakan Dhika Pradjana (vokal), Bayu Windiasko (gitar), Rizky Vasha (gitar), Rivalino Shafar (bass), dan Catra Hadibya (drum), kembali merilis single terbaru yang berjudul ‘Emptiness‘, setelah terakhir sukses merilis single berjudul ‘Raja Mantra‘ pada Februari 2024 lalu.
‘Emptiness‘ menjadi single keempat yang dirilis oleh Sun and Moon setelah sebelumnya merilis beberapa single seperti ‘In the Dark‘, ‘Ratusan Racun‘, dan ‘Raja Mantra‘. Pada single ‘Emptiness‘ kali ini, Sun and Moon berupaya mengembalikan sentuhan sonik yang mirip dengan salah satu single awal yang mereka rilis, yaitu ‘Ratusan Racun‘. Komposisi rock alternatif 2010-an dengan sentuhan vokal pop manis menghiasi track berdurasi 3 menit 22 detik ini.
Dari segi story telling dalam penulisan lirik, ‘Emptiness‘ berupaya bercerita soal seseorang yang jatuh ke dalam jurang keputusasaan yang menggiringnya menatap rasa kesepian dan kehampaan. Namun kemudian berusaha untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia baik-baik saja. Menggunakan lirik berbahasa inggris, sang poet Dhika Pradjna berusaha menyusun lirik yang kental dengan semangat nihilistik.
Dengan diproduseri langsung oleh sang gitaris, Bayu Windiasko, proses recording ‘Emptiness‘ memakan waktu yang cukup lama, yakni sekitar 7 bulan. Salah satu faktor penyebabnya adalah adanya perubahan secara komposisi musik dan penyesuaian kembali dengan bergabungnya Rivalino Shafar mengisi kekosongan pada bass. Proses rekamannya dikerjakan di dua studio berbeda, yaitu Greywolf Studio dan Studio 10. Untuk mixing dikerjakan oleh Rhony Sudjiwo, dan mastering dikerjakan oleh Bayu Windiasko.
Dari segi artwork, ‘Emptiness‘ mengambil tema yang sama seperti judulnya sendiri. “Sebenarnya konsep yang diusung cukup simple, kita ambil dari judulnya Emptiness, dengan mengangkat ‘kekosongan yang paling keliatan tuh dimana sih?’, nah dari situ kita putusin artwork berlatarkan pemakaman,” kata Gabrielle Arthour Jonathan sebagai penggarap artwork ‘Emptiness‘.