Sinopsis:
Kafuku adalah seorang pengarah sekaligus aktor teater. Istrinya, Oto, adalah seorang mantan penulis naskah teater yang kini bekerja di industri pertelevisian. Mereka hanya hidup berdua. Setiap mejalani kehidupan seksnya, mereka selalu mengembangkan cerita tentang seekor belut yang malih menjadi seorang perempuan. Ia gemar menyelinap dan meninggalkan sesuatu di kamar seorang laki-laki yang disukainya di kehidupan manusianya. Cerita itu tak pernah tuntas meski diulang-ulang dan diperpanjang setiap mereka berdua bersenggama hingga akhirnya Oto meninggal.
Setelah Oto meninggal, Kafuku hidup seorang diri. Fragmen masa lalu dan masa kininya tiba-tiba hadir menyebabkan turbulensi dalam dirinya memuncak di 2 bulan residensinya untuk mementaskan Unce Vanya milik Anton Chehkov. Ia bertemu dengan Takatsuki, seorang bintang terang drama televisi yang pernah didapatinya tengah berhubungan seks dengan Oto di rumah mereka, dan Misaki, seorang perempuan muda yang menjadi sopirnya selama residensi.
Poin Menarik: Ruang Ekshibisi Kesedihan-kesedihan yang Paripurna
Film merupakan ruang yang sangat luas untuk mempertontonkan sebuah wacana. Baik wacana yang bersifat tunggal maupun yang bersifat jamak. Dalam berbagai kesempatan film pernah melakukan usahanya untuk mempertontonkan sebuah wacana bernama kesedihan. Di dalam ruang tersebut wacana kesedihan menjadi sangat bervariasi jenisnya.
Film membawa kita pada kesedihan yang bersifat personal melalui ruang-ruang yang diciptakan oleh Hirozaku Kore-eda. Ia memperkenalkan kesedihan personal melalui ruang spesifik berupa institusi keluarga. Atau ruang kesedihan yang bersifat eksistensialis yang diciptakan oleh Abbas Kiarostami. Atau juga ruang kesedihan yang diciptakan secara struktural oleh negara seperti yang menjadi kegemaran Florian Henckel von Donnersmarck.
Dari premis tersebut dapat disimpulkan film dapat bekerja sebagai ruang ekshibisi kesedihan setiap pemeran yang terlibat di dalamnya. Drive my car merupakan film yang menciptakan ruang-ruang kesedihan personal para pemerannya.
Mulanya Drive my car seperti akan mempertontonkan kesedihan tunggal dari perspektif Kafuku. Di satu adegan ia mendapati Oto tengah berhubungan badan dengan seorang aktor muda yang baru saja dikenalkan oleh Oto usai pertunjukannya. Ia memilih diam saja. Ia kemudian mengalami kecelakaan mobil yang membuatnya mendapati kenyataan bahwa ia menderita glaucoma yang memungkinkan kehilangan penglihatan sekaligus kehilangan kesempatan untuk terus mengendarai mobil SAAB Turbo kesayangannya. Ia juga tidak apa-apa.
Ketika kemudian Kafuku dan istrinya mengunjungi makamnya, terkuak kesedihan lain bahwa mereka pernah memiliki anak yang meninggal di usia 4 tahun akibat pneumonia. Oto menawarkan pada Kafuku untuk memiliki anak lagi. Ia hanya menjawab, buat apa merealisasikan keinginan yang hanya menjadi keinginan satu pihak saja. Puncak kesedihan Kafuku adalah ketika Oto ternyata mengidap kanker stadium akhir dan meninggal. Ia tidak berada di sisinya ketika Oto kolaps.
Dua tahun rentetan tragedi tersebut Kafuku mendapatkan undangan selama 2 bulan untuk residensi. Yang membuatnya diundang adalah lakon Uncle Vanya dan caranya memaknai percakapan dalam sebuah pertunjukan yang unik, semua pemerannya bebas berbicara dengan bahasa mereka selama mereka masih terikat dalam satu naskah besar yang sama.
Dalam proses residensinya ia mengalami dua turbulensi besar. Penyebab kesedihan masa lalunya, Takatsuki, ikut mendaftar untuk audisi lakon Uncle Vanya. Mau tidak mau, meski dalam jarak yang sangat cermat diperhitungkannya, Kafuku berinteraksi dengannya lebih dalam.
Takatsuki pada satu adegan menggarami kesedihan Kafuku. Ketika bercerita tentang rentang kehidupannya bersama Oto, Kafuku juga menceritakan tentang ritual mereka ketika berhubungan seksual, bercerita tentang belut yang malih jadi perempuan dan meyelinap ke rumah laki-laki idamannya. Ia bercerita bahwa cerita itu tak pernah tuntas. Takatsuki menyanggahnya. Cerita itu sebenarnya tuntas dalam akhir yang berdarah-darah, namun semuanya terlihat baik-baik saja. Kafuku tidak bisa berkata-kata.
Namun, Takatsuki tidak hanya menggarami luka Kafuku. Ia sekaligus menghadirkan kesedihan lain yang membuat Kafuku memikirkan ulang bahwa terdapat kesedihan lain di luar sana selain miliknya sendiri. Takatsuki bercerita dalam dirinya hanyalah pribadi yang kosong. Dan ketika ia merasa bahwa ada seseorang yang mengisinya, seseorang tersebut adalah milik orang lain dan kini telah pergi. Takatsuki meminta ijin kepada Kafuku untuk membiarkan memori tentang Oto hidup seperti adanya. Dalam masing-masing kepala, memori tentang seseorang sudah tentu berbeda.
Percakapan tersebut terjadi di mobil yang dikendarai oleh tiga pemeran, Kafuku dan Takatsuki di kursi belakang, dan Misaki yang duduk di kursi kemudi. Misaki adalah sopir yang disediakan oleh pihak penyelenggara residensi.
Percakapan antara Kafuku dan Takatsuki membuat Misaki makin terbuka dan banyak melakukan percakapan dengan Kafuku. Hampir sepanjang sepertiga film, ia hanya mengucapkan sepatah-dua patah kata pada Kafuku. Awalnya Misaki hanya mengatakan ia percaya pada Takatsuki. Ia tidak seperti cecunguk yang tidur dengan istrimu dan meminta pertaubatan. Ia benar-benar sosok yang kosong.
Dari percakapan tersebut, Misaki mengajak Kafuku untuk mengenali kesedihan lain. Misaki mulai bercerita tentang asal-usulnya. Bagaimana ia bisa menyopir begitu halus, bagaimana luka di wajahnya ada, dan bagaimana ia bisa menjadi sopir.
Hubungan keduanya mulai meningkat dalam percakapan yang makin intens ketika pertunjukkan semakin mendekati jadwal pentas. Takatsuki memilih untuk mengisi kekosongan dirinya dengan cara yang paling diidamkannya, menghancurkan dirinya dengan sempurna. Pihak penyelenggara residensi meminta Kafuku untuk segera mengambil tindakan. Ia tidak bisa menyanggupi ide untuk memerankan Uncle Vanya. Baginya lakon itu adalah lakon terbaik sekaligus traumatis mengingat bagaimana Oto membantunya untuk memerankan peran itu dengan sangat sempurna dan hampir tak berjarak.
Kafuku meminta Misaki untuk mengantarnya ke sebuah tempat yang bisa membuatnya berpikir ulang. Entah mengapa ia meminta Misaki untuk mengantarnya ke desa kelahiran Misaki. Dalam perjalanan mereka menceritakan keinginan pertaubatan mereka masing-masing. Kafuku karena membunuh istrinya sedang Misaki karena membunuh ibunya.
Mereka akhirnya menemukan rumah Misaki yang hancur karena tanah longsor, penyebab ia harus pergi dari desanya. Di depan puing-puing rumahnya, ia bercerita tentang Sachi, sebuah persona yang hidup di tubuh ibunya. Sachi adalah seorang cacat mental. Persona itu muncul setelah ibunya memukuli Misaki habis-habisan. Ketika ia muncul, Misaki merasa dekat dengan ibunya karena Sachi adalah satu-satunya temannya. Ia tidak pernah tahu apakah Sachi itu benar-benar persona ganda atau akting ibunya untuk meminta maaf atas perlakuannya dan metodenya untuk bertahan dari realitas hidup yang mereka hadapi.
Kesedihan yang dirasakan oleh Takatsuki dan Misaki tidak pernah hadir dalam adegan per adegan dalam film. Artinya mereka dibangun atas dasar narasi penutur. Tidak pernah ada visualisasi sepanjang film. Namun, keduanya sangat kuat untuk memberitahu Kafuku bahwa hidup adalah ruang ekshibisi kesedihan. Setiap orang memiliki kesedihannya masing-masing dan akan menjadi sangat tidak adil untuk mendaku kesedihanmu adalah kesedihan yang paling sedih di dunia yang sudah terlanjur sedih ini.
Penutup
Dalam setiap ruang pamer, dalam kesenian apapun, pasti tidak akan ditemui sebuah karya supreme yang menafikan pesona karya-karya yang lain. Karya-karya di dalam ruang tersebut pasti akan saling bekerja sama untuk menciptakan pesona yang paripurna dalam rangkaian tema. Drive my car bekerja pula dengan cara itu. Untuk bisa merasa baik, tentu kita harus bisa melihat kebaikan orang lain. Begitu juga untuk bisa memahkotai diri sebagai orang paling sedih di dunia, kita harus menyediakan telinga untuk mendengar kesedihan orang lain. Lagi pula, sebenarnya, apa yang menarik untuk menyajikan narasi tunggal dan mencapai predikat paling?