Penyanyi solo, Helma Namira kembali menyapa penikmat musik lewat karya terbarunya berupa single yang diberi judul ‘I Wanna’. Lagu menggunakan lirik bahasa Inggris ini, mengusung cerita tentang perempuan yang terjebak dalam hubungan tanpa status.
Lewat keterangan tertulisnya, Helma mengatakan bahwa penulisan lirik lagu ini terinspirasi dari pengalamannya saat dekat dengan seorang pria yang ia sukai. Namun seiring berjalannya waktu, ketika keduanya sama-sama tahu bahwa mereka saling suka, status hubungan asmara masih tak kunjung jelas.
“Sebagai cewek kan kita mau jalan-jalan, makan, gandengan, berenang, karaokean, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama-sama,” ucap Helma.
“Jadi lewat lagu ini, si cewek ini kaya mau menegaskan bahwa ada banyak banget hal menyenangkan yang bisa dilakukan kalau status sudah benar-benar jelas bahwa kita berpacaran,” tuturnya.
Dari curahan hatinya tersebut, Helma Namira kemudian meminta Dharu Trihatmojo sebagai produser dari Mojomusic untuk membantu proses pengkaryaan lagu ini. Rekaman dilakukan di Mojo Studio, Serpong, dengan sosok Seno Kasatrio yang didaulat menangani proses mixing.
Mengusung genre pop dengan tempo upbeat yang menyenangkan, lirik penuh emosi dibawakan dengan energi yang cenderung ceria. Di tengah lagu, Helma menyisipkan monolog berisi penegasan kepada sosok pria yang menjebaknya dalam ketidakjelasan status.
Menariknya, proses produksi single ini justru menghantarkan Helma untuk dekat dengan pria lain. Berbeda dengan isi lagu dari kisah sebelumnya, kali ini hubungan asmaranya justru benderang ketika sosok laki-laki tersebut menyatakan cinta.
“Jadi sejak awal proses produksi lagu ini, aku udah dekat dengan cowok lain dan aku cerita bahwa lagu ini liriknya menjelaskan kalau aku lelah di-php-in doang. Terus setelah mikir, dia malah nembak dan jadian,” katanya.
Helma Namira berharap, lagu ini dapat menjadi peneman bagi siapapun yang tengah atau pernah terjebak dalam hubungan tanpa status, baik itu pria maupun wanita. Karena menurutnya, korban HTS dan PHP nyatanya tak terbatas gender.
“Saran buat teman-teman yang sedang berada di fase yang sama, digantungin orang, pakai lagu gue ini biar HTS-an kalian selesai dan langsung jadian. Atau setidaknya berhenti lah di-php-in dalam hubungan tanpa status, tanpa arah dan bikin elo bete plus sedih doang,” tutur Helma Namira.
Helma Namira sendiri merupakan penyanyi dan penulis lagu asal Depok yang telah merilis sejumlah karya berupa single, yakni ‘The Light‘ (2020), ‘Free Me‘ (2023), ‘How Could‘ (2023), ‘Nammu‘ (2023), dan ‘Unthinkable‘ (2024).
Dalam karya-karyanya, Helma kerap mengisahkan cerita tentang perjalanan hidupnya dalam penerimaan diri. Segala kekhawatiran, keresahan, dan kegundahan tentang persoalan krisis identitas yang dimilikinya, dan juga permasalahan mental yang dialami, dituangkan dalam lagu yang ia ciptakan.
Sebagai salah bentuk terapi untuk lebih kuat menjalani kehidupan, perempuan 27 tahun itu menuangkan cerita hatinya melalui lirik-lirik lagunya. Seluruh lirik dan lagunya merupakan kisah pribadi yang Ia bagikan kepada para pendengarnya.
Bagi penyanyi kelahiran Bogor, 4 November 1996 ini, semua yang disampaikan di dalam lagu-lagu tersebut adalah hal-hal yang tak dapat diungkapkan sebelumnya, sehingga memunculkan ide untuk membuat EP atau mini album berjudul “Unspoken” atau “Tak Terungkapkan” yang siap dirilis dalam waktu dekat.