Kisah Kotak Pandora yang Menggoda Dari The Melting Minds Lewat Single Perdana “The Snake”

Latest

Instead Kembali Luncurkan Single Terbaru Berjudul ‘Endless Road’

Selepas sukses merilis single pertama dan kedua, yakni ‘Counting...

Jarhead Luncurkan Album Perdana Berjudul “Bustle”

Fajar Rezky Ramadhan a.k.a Jarhead baru saja merilis album pertamanya...

‘Hymne Ria Sentosa’, Single Penanda Kemunculan Integrall

Integrall, unit crust-punk asal Semarang, baru merilis single debut...

Pembaruan Identitas Wolfza dalam Bermusik Lewat Single ‘Bias’

Wolfza adalah duo elektronik yang sedang mengawali fase barunya...

The Artchemists Mengembara Melangkahi Dimensi Sirkular Waktu pada Single ‘Odyssey’

The Artchemists kembali meluncurkan single terbaru bertajuk ‘Odyssey’, yang...

Share

Imajinasi membuat manusia tetap hidup dan berpikir tajam. Gagasan akan kehidupan lebih baik di bumi pun terlahir dari sebuah imajinasi. Tak heran bahwa imajinasi adalah substansi penting untuk kehidupan. Terbayangkah jika kita hidup tanpa imajinasi? Mungkin di saat itu, kita pun juga ikut mati.

Perkenalkan, kami adalah The Melting Minds : kelompok eksperimen imajinasi yang merilis lagu pertama berjudul The Snake yang dirilis oleh Boneless Records. Lagu ini adalah eksperimen imajinasi dari Pandora’s box : any source of great and unexpected troubles; a present which seems valuable but which in reality is a curse.

Lagu ini menceritakan manusia yang tergoda sesosok makhluk yaitu The Snake yang diturunkan dari sisi gelap semesta. The Snake yang dimaksud di sini adalah false promise untuk manusia terutama mereka yang gagal dalam berpikir. Mereka yang gagal dalam berpikir akan dirasuki oleh sosok tersebut kemudian menggodanya untuk masuk ke jurang tergelap dalam pikiran. Pikiran yang perlahan semakin gelap, meruntuhkan semua doktrinasi pola-pola pikir yang sudah ada; melihat semuanya dari sisi yang lebih dalam, sisi gelap yang tidak pernah tersinari; terjerumus di dalamnya hingga ketidaksadaran adalah sebuah kesadaran itu sendiri. Pada akhirnya ketika mereka sampai di jurang kegelapan yang tidak ada akhir itu, tidak ada yang bisa dilakukan selain menikmati perjalanan itu sendiri. All I have to do is ride the snake, expose yourself into your deepest fear and the darkness of life.

Konsep musikal The Snake menggunakan metode repetitif a la musik psychedelic dengan sound synthesizer yang menggambarkan ular yang terus melata tanpa henti. Suasana mystical dan quirky yang dibangun dalam lagu ini juga dibuat untuk memperkuat semiotika The Snake sebagai makhluk yang dikultuskan. The Snake merupakan satu penggalan cerita sekuel kedua dari tiga sekuel yang terbagi dalam album yang nantinya akan dirilis pada pertengahan tahun 2021.

Tautan lagu The Snake

Dibalik Layar

Lyric                : Slinky Bones & Bree Schulte

Composer      : Slinky Bones, Ahmad Tubagus, Restu Prabawa, Dhandy Satria

Artwork           : Wawa Kzk

Recorded by : Slinky Bones & Restu Prabawa di Boneless Records

Momo Birv di Biru Studio

Dhandy Satria di Catpaws Lab

Vocal Director : Momo Birv

Mixed by        : Dhandy Satria

Mastered by  : Dhandy Satria

Vocal              : Slinky Bones & Yafet Yerubyan

Backing Vocal : Dhandy Satria

Guitar             : Slinky Bones, Ahmad Tubagus, & Dhandy Satria

Bass               : Slinky Bones & Restu Prabawa

Synth             : Slinky Bones, Yafet Yerubyan, & Dhandy Satria

Drum              : Slinky Bones, Christian Gratia, & Wawa Kzk

Thanks to       : Boneless Records, Catpaws Lab, Omnimore Records, & Biru Studio