Menyoal urusan protes, kita memiliki seribu dua ratus enam puluh sembilan jalan untuk menyatakannya. Sebagian membangun pagar hidup di tanah penggusuran, sebagian lain menitipkan mimpi pada bensin, botol dan api. Sementara Dongker, punya cara lain untuk meletupkan nyalak ketidaksetujuannya. Alih-alih menelanjangi kondisi Negara yang sedang remuk redam, Dongker justru memilih melesatkan protes secara satir lewat repetoar mereka. Dongker menyitir ingatan yang berkelindan  di tanah penggusuran, dan cerita cinta yang papa dan kisah masa muda yang payah, sebagai misil di album bertajuk “Menghibur Domba di Atas Puing”.

Dongker mengumumkan bahwa mereka akan merilis album pendek anyar pada awal November, pasca merilis sebuah single bertajuk Merusak Kesenangan lewat platform daring Storefront.com, besutan Noisewhore. Kali ini, Dongker akan merilis album barunya di bawah panji Greedy Dust Records (Bandung) yang berkolaborasi dengan Maldoror Manifesto, sebuah label rekaman baru dari Surabaya.

Seperti EP sebelumnya, Dongker masih konsisten racikan punk rock 70’an a la Rudi yang dikawinkan dengan powerpop. Kelak, lima repetoar berdurasi kurang dari lima belas menit ini akan dirilis dalam format kaset pita, yang dijual secara terbatas. 100 keping saja. Untuk menengok materi dari kuartet mahasiswa seni rupa dari kampus di Kota Bandung ini, silahkan cek laman bandcamp Greedy Dust Records. Selain itu, di album barunya, Dongker berkolaborasi dengan Aurora Arazzi dalam nomor Merusak Kesenangan. Sementara, sampul album digarap oleh Bilal.