Ambient is Shit!: 4-way Split Album Rilisan Situationist Under-Record Resmi Beredar

Share

AMBIENT IS SHIT! adalah 4-way split album yang menampilkan kontribusi dari Bottlesmoker, Nissal Berlindung, Theo Nugraha, dan Manshur Zikri. Dalam album ini, selain audio disertakan pula bonus spesial berupa zine digital Situationist Under-Record Edition 2. Mereka yang berkontribusi pada zine ini adalah Prashasti W. Putri, Dalu Kusma, dan Harlan Boer. Zine ini bisa didapatkan secara gratis jika anda membeli albumnya.

Ambient Is Shit!” menantang konvensi soundscapes dengan mendekonstruksi gagasan tentang suara ambient sebagai latar belakang yang netral dan menyenangkan. Proyek ini menolak ketenangan yang disucikan yang sering dikaitkan dengan genre ambient dan mengalihkan fokusnya ke realitas mentah dan tanpa filter yang ditangkap melalui teknik rekaman lapangan. Dengan merangkul disonansi, interupsi, dan ketidaksempurnaan lingkungan alam dan manusia, “Ambient Is Shit!” menumbangkan ekspektasi harmoni, mengungkap kekacauan dan kompleksitas yang tersembunyi di balik permukaan dunia suara yang dikurasi.

Mengacu pada semangat eksplorasi tema-tema sebelumnya, proyek ini mengkritik idealisasi lingkungan yang terkendali dan membingkai ulang suara ambient sebagai kekuatan keterlibatan aktif, bukan konsumsi pasif. Menggemakan etos disruptif dari malfungsi yang bermanfaat dan bencana emansipatif, proyek ini menyoroti potensi transformatif dalam ketidaknyamanan dan kekacauan. Setiap rekaman menjadi tempat konfrontasi, tempat pendengar harus menavigasi interaksi elemen pendengaran yang meresahkan, mengagetkan, atau bahkan tidak nyaman.

Ambient Is Shit!” merebut kembali kekuatan suara mentah sebagai agen penyelidikan kritis, memadukan gema spektral yang tak terlihat dengan gangguan nyata kehidupan sehari-hari. Proyek ini mengundang pendengar untuk meninggalkan gagasan yang terbentuk sebelumnya tentang seperti apa seharusnya ambient dan sebaliknya membenamkan diri dalam realitas liar dan mendalam yang mengelilingi kita. Dalam lanskap sonik yang retak ini, keindahan muncul bukan dari kesempurnaan, melainkan dari tekstur keberadaan yang jujur ​​dan kasar.