Bulan Mei tahun 2012 adalah penanda bagi Space Invasion yang menyeruak hadir di antara banyaknya gigs di Purwokerto. Dengan tawaran dan spesifikasi penampil yang terkesan fresh, 24 September lalu Space Invasion kembali dengan gelaran keduanya bertempat di Aula FISIP UNSOED. Setelah tahun lalu menghadirkan Mataharibisu dari Jakarta dan Angina dari Jogjakarta, kali ini Space invasion mendatangkan Coma dari Malaysia. Tagline Space Invasion kali ini adalah A Special Night With Coma, hal ini menunjukan komitmen Space Invasion yang masih terjaga dari konsep awalnya yaitu sebagai gigs yang menampilkan para pengusung genre musik post-rock dan genre yang berdekatan dengannya. Komitmen tersebut dilaksanakan dengan alasan Purwokerto sendiri sebelumnya belum pernah memiliki wadah atau gigs khusus bagi genre post-rock ini, karena pada kenyataannya genre ini memang masih terasa cukup asing di Purwokerto.
Acara yang dimulai pukul setengah delapan malam ini dibuka oleh Setiardjie, band etnik/eksperimental yang terdiri dari beberapa orang asal Teater Si Anak. Band ini tampil maksimal dengan make up a la pantomim dan aksi teatrikalnya. Kemudian Rantau Ranjau didaulat sebagai penampil kedua, satu-satunya pengusung harsh noise di Purwokerto ini memainkan improvisasi kebisingan selama 20 menit tanpa jeda. Dalam aksinya, Rantau Ranjau terlihat cukup unik karena melibatkan sebuah sangkar burung untuk menunjang aksinya. Setelah Rantau Ranjau sukses membuat kuping penonton budeg selama 20 menit, giliran Sadstory On Sunday yang bersiap untuk membisingkan kuping penonton sekaligus memanaskan moshpit. Band Post-hardcore/Screamo ini hadir dengan beberapa lagu dan berkolaborasi dengan Wiman (Spider’s Last Moment/Soulsaver) untuk mengisi vokal pada salah satu lagu yang ditampilkan. Berbeda dengan lagu “We Could Be Anyone Else” yang epic, lagu baru yang belum berjudul ini bertempo lebih cepat dan berdurasi lebih pendek.
Setelah Sadstory on Sunday menutup aksinya, akhirnya penampil yang ditunggu pun naik panggung, Coma. Band asal Penang, Malaysia yang beranggotakan Samm , Michael Chow Chee Hoong , Alvin Neoh pada gitar, Pak Sheikh, Hassan pada bass dan Bryan pada drum bersiap menyihir penonton dengan komposisi post-rock/metal yang banyak terpengaruh Set Fire to Flame dan Goodspeed You! Black Emperor. Coma membuka setnya malam itu dengan lantunan ayat Budha yang menandakan lagu “Black Moon” dari EP mereka mulai dimainkan. Dilanjutkan dengan “Opus No. 2”, Coma mulai berhasil membuat penonton semakin tersihir dan hanya bisa diam. Sayapun ikut tersihir sampai tak tahu komposisi apa lagi yang mereka mainkan, terlebih penjiwaan Samm dalam tiap lagu, sangat emosional dan memberi daya tarik tersendiri.
Cukup disayangkan, rupanya genre musik yang masih asing bagi telinga nampaknya menjadi alasan bagi orang awam untuk enggan hadir, sehingga Space Invasion tidaklah seramai gigs lain yang diselenggarakan di Purwokerto. Namun hal tersebut tidak membuat para penampil bermain setengah-setengah. Disamping sound system yang menunjang, para penampil juga bersemangat dalam memperkenalkan musiknya mengingat alasan bahwa musik mereka terbilang masih cukup asing di telinga orang Purwokerto. Walaupun sepi penonton, gelaran Space Invasion kali ini terhitung sukses meski sempat ngaret sekitar setengah jam (dan beruntungnya) Space Invasion kali ini selesai tepat waktu. Sampai bertemu di gelaran Space Invasion berikutnya, nantikan pengusung-pengusung post-rock selanjutnya yang siap hadir di Purwokerto. (RW)