Roro Suhartini Rilis Lagu ‘Kamitetep’ Sebagai Respon Kondisi Sosial-Politik Saat Ini

Share

Kemunculan musik Blues bermula dari para budak keturunan Afrika-Amerika untuk mengekspresikan perasaannya pada sekitar akhir abad 19. Musik Blues identik dengan ungkapan rasa ketertindasan, ketidakadilan, kegetiran, atau sejenisnya.

Musisi asal Banyumas, Roro Suhartini merilis single terbarunya ‘Kamitetep‘, sebuah nuansa baru musik Blues yang dipadukan dengan dialek Banyumasan. Balutan musik easy listening dan catchy dirapalkan dengan lirik sederhana namun menohok.

“Kamitetep” merupakan serangga yang dijumpai menempel di dinding, seolah menjadi “hama” yang seringkali menyebabkan ruam atau gatal di kulit, yang kemudian diejawantahkan sebagai “hama” yang mengganggu dinding kemanusiaan dan kulit keadilan belakangan ini.

Melalui lagu ‘Kamitetep‘, Roro Suhartini dan kawan-kawan mencoba merespon situasi sosial-politik hari ini. Lagu tersebut hasil potret ulah para badut penguasa yang membanyol tentang demokrasi, mengacak-acak konstitusi, dan upaya-upaya lainnya untuk memadamkan masa depan bangsa.

Rasanya, jeritan estetik ini perlu dirayakan bersama dalam kegelapan Indonesia. Tepatnya 22 Maret 2025, lagu ‘Kamitetep‘ ditetapkan sebagai bagian dari ledakan kaum akar rumput; ekspresi cinta terhadap tanah air, namun ironisnya sedang dikangkangi oleh kezaliman.

Klik di sini untuk mendengarkan Kamitetep di Spotify.